Hal ini pernah disampaikan oleh Pitirim Sorokim yang menyebutkan bahwa sistem lapisan dalam masyarakat merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap masyarakat yang hidup teratur. Siapa yang memiliki sesuatu yang berharga dalam jumlah banyak dianggap oleh masyarakat mempunyai kedudukan dalam lapisan atas.
Selain pembedaan masyarakat secara hierarkis kita juga mengenal pembedaan sosial yang sifatnya tidak hierarkis yaitu pembedaan agama, ras, suku bangsa, dan jenis kelamin. Nah pembedaan-pembedaan dalam masyarakat secara horisontal maupun vertikal merupakan bagian struktur sosial yang ada dalam masyarakat.
Struktur sosial mempunyai beragam bentuk di dalam masyarakat. Bentuk-bentuk struktur sosial tersebut adalah pelapisan sosial, stratifikasi sosial, dan diferensiasi sosial. Yang membedakan ketiga bentuk tersebut merupakan status dan peran yang dimiliki setiap individu di dalam masyarakat. Akan tetapi secara prinsipil bentuk-bentuk tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam tiga macam kelas, yaitu kelas ekonomis, kelas politis, dan yang didasarkan pada jabatan-jabatan tertentu dalam nasyarakat.

Struktur sosial adalah jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok yaitu kaidah atau norma-norma sosial, lembaga sosial, kelompok sosial serta lapisan sosial. Proses struktur sosial berjalan dengan lancar apabila jalinan di dalam unsur-unsur sosial tersebut tidak mengalami kegoncangan pada unsur yang lain. Unsur-unsur struktur sosial suatu masyarakat terdiri dari:
- kelompok-kelompok sosial,
- lembaga-lembaga sosial,
- kaidah-kaidah atau norma-norma sosial,
- lapisan-lapisan sosial atau stratifikasi sosial.
Menurut Raymond Flirth (1985:78), struktur sosial merupakan suatu pergaulan hidup manusia meliputi berbagai tipe kelompok yang terjadi dari banyak orang dan meliputi pula lembaga-lembaga dimana orang banyak tersebut ambil bagian. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, bahwa struktur sosial mengacu pada hubungan-hubungan yang lebih fundamental yang memberikan bentuk dasar pada masyarakat yang memberikan batas-batas pada aksi-aksi yang mungkin dilakukan secara organisasi. Organisasi berkaitan dengan pilihan atau keputusan dalam hubungan-hubungan sosial secara aktual.
Diferensiasi kondisi struktur sosial masyarakat Indonesia menurut Furnivall adalah pertama, diferensiasi yang disebabkan oleh perbedaan adat istiadat (custom differentiation) karena perbedaan etnik, budaya, agama, dan bahasa. Kedua, diferensiasi yang disebabkan oleh structural (structural differentiation) disebabkan oleh kemampuan untuk mengakses ekonomi dan politik, sehingga menyebabkan kesenjangan sosial diantara etnik yang berbeda.
Terjadinya struktur sosial di dalam masyarakat sebagai akibat dari adanya proses pertumbuhan masyarakat berlangsung secara alamiah. Namun ada pula struktur sosial yang dibentuk dengan sengaja untuk mencapai suatu tujuan bersama. Pada struktur sosial yang terjadi secara ilmiah biasanya terbentuk atas dasar kepandaian, tingkat umur, sifat keaslian keanggotaan kerabat seorang kepala masyarakat, dan juga mungkin harta dalam batas-batas tertentu. Struktur sosial ini mempunyai keeratan yang kuat sehingga bentuk ini tidak menimbulkan kerawanan konflik di dalam masyarakat. Karena terjadi secara ilmiah struktur sosial ini tidak memiliki orientasi tertentu dan juga sudah menjadi kesepakatan di masyarakat.
Pada struktur sosial yang dibuat dengan sengaja biasanya atas dasar kepentingan politik maupun ekonomi. Dua kepentingan inilah yang menjadi kebutuhan pokok dalam bermasyarakat. Struktur sosial yang demikian jelas akan menimbulkan kerawanan konflik di masyarakat. Hal ini dikarenakan sifat struktur sosial ini hanya menguntungkan kelompok sosial tertentu yang minoritas dan kelompok yang mayoritas hanya sebagai pelaksana dari struktur sosial, sehingga ketidakadilan muncul di masyarakat yang nantinya menimbulkan konflik.
Pembentukan struktur sosial dalam masyarakat tergantung dari elemen-elemen pembentuknya. Setiap elemen ini sangat erat hubungannya sehingga harus terpenuhi. Tanpa satu elemen saja, maka struktur social didalam masyarakat tidak terwujud secara sempurna. Elemen-elemen tersebut di antaranya:
- Status Sosial
- Ascribed status, adalah status yang diberikan seseorang secara otomatis melalui kelahiran. Misalnya, gelar ningrat.
- Achieved status, adalah status yang didapat seseorang melalui usaha sendiri. Latar belakang status ini adalah bersekolah, mempelajari keterampilan, berteman, dan menciptakan sesuatu yang baru. Misalnya, sarjana.
- Assigned status, adalah status yang diberikan seseorang karena telah berjasa melakukan sesuatu untuk masyarakat. Misalnya, pahlawan.
- Peran Sosial (Role)
- Kelompok Sosial
- Institusi (Lembaga Sosial)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar